Fogging atau dikenal dengan
pengasapan merupakan salah satu tindakan yang sering dilakukan oleh Dinas Kesehatan
sebagai salah satu tindakan pencegahan demam berdarah dengue (DBD). Lalu, bagaimana dengan penggunaan fogging? Sejauh
ini, Daerah yang dilakukan pengasapan hanya aman dari gigitan nyamuk kurang
dari 4 hari. Walaupun selama kurun waktu 4 hari itu kita aman dari kehadiran
nyamuk, sebenarnya ada bahaya lainnya yang mengancam yaitu bahan fogging itu
sendiri. Bahan yang digunakan adalah air, mitan atau solar atau oli, bahkan di
tambah insektisida. Solar mengandung senyawa belerang yang dapat membahayakan
kesehatan. Bentuk kabut asap dapat
dibuat dengan cara melakukan proses pembakaran yang tidak sempurna dari
bahan-bahan tadi. Hasil yang dominan dari proses ini adalah gas karbon
monoksida (CO). Nah, gas CO ini sendiri apabila terhisap ke dalam paru-paru
akan ikut peredaran darah dan akan menghalangi masuknya oksigen yang akan
dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini dapat terjadi karena gas CO bersifat racun
metabolisme, yakni ikut bereaksi dengan darah. Sedangkan insektisidanya pun,
jelas membahayakan kesehatan tubuh kita. Baik kepada orang yang melakukan
pengasapan maupun orang-orang yang terpapar asap.
Kita tidak hanya langsung tinggal diam saja dan
santai-santai setelah dilakukan tindakan fogging. Agar tetap terhindar dari
penyakit seperti BDB sebaiknya pola hidup sehat selalu digalakkan. Mungkin akan
sangat berarti jika seluruh lapisan masyarakat ikut serta dalam kesadaran diri
menjaga lingkungan tempat tinggal masing-masing. Banyak cara yang dapat
dilakukan dengan mudah dan aman, misalnya membuang sampah pada tempatnya,
mengubur barang-barang bekas seperti kaleng, botol kaca minuman. Rutin menguras
tempat penampungan air, membiasakan untuk selalu membuka jendela pada pagi hari
agar rumah etrkena sinar matahari, mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat
dan bernutrisi.
Melalui pola hidup sehat yang mudah dan aman
ini dapat membantu memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat agar tidak mudah
rentan terhadap berbagai penyakit dalam musim pancaroba. :)