Wednesday, August 17, 2011

pembelajaran cooperatif tipe STAD

Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan” salah satu pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa yang heterogen. Dimana model ini dipandang sebagai metode yang paling sederhana dan langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif. Metode ini paling awal ditemukan dan dikembangkan oleh para peneliti pendidikan di John Hopkins Universitas Amerika Serikat dengan menyediakan suatu bentuk belajar kooperatif. Di dalamnya siswa diberi kesempatan untuk melakukan kolaborasi dan elaborasi dengan teman sebaya dalam bentuk diskusi kelompok untuk memecahkan suatu permasalahan” (Arindawati, 2004: 83 - 84).

Dalam model pembelajaran ini, masing-masing kelompok beranggotakan 4 – 5 orang yang dibentuk dari anggota yang heterogen terdiri dari laki-laki dan perempuan yang berasal dari berbagai suku, yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jadi, model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah salah satu model pembelajaran yang berguna untuk menumbuhkan kemampuan kerjasama, kreatif, berpikir kritis dan ada kemampuan untuk membantu teman serta merupakan pembelajaran kooperatif yang sangat sederhana.
Pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri lima komponen utama, yaitu :

1.    Penyajian kelas

Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan penyajian kelas. Penyajian kelas tersebut mencakup pembukaan, pengembangan dan latihan terbimbing.

2.    Kegiatan kelompok

Siswa mendiskusikan lembar kerja yang diberikan dan diharapkan saling membantu sesama anggota kelompok untuk memahami bahan pelajaran dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan.

3.    Kuis (Quizzes)

Kuis adalah tes yang dikerjakan secara mandiri dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah belajar kelompok. Hasil tes digunakan sebagai hasil perkembangan individu dan disumbangkan sebagai nilai perkembangan dan keberhasilan kelompok.

4.    Skor kemajuan (perkembangan ) individu

Skor kemajuan individu ini tidak berdasarkan pada skor mutlak siswa, tetapi berdasarkan pada beberapa jauh skor kuis terkini yang melampui rata-rata skor siswa yang lalu.

5.    Penghargaan kelompok

Penghargaan keompok adalah pemberian predikat kepada masing-masing kelompok. Predikat ini diperoleh dengan melihat skor kemajuan kelompok. Skor kemajuan kelompok diperoleh dengan mengumpulkan skor kemajuan masing-masing kelompok sehingga diperoleh skor rata-rata kelompok.

Tabel 03. Langkah-langkah proses pembelajaran model kooperatif tipe STAD


No
Tahap
Tingkah Laku Guru
1.
Tahap pendahuluan
a.     Guru memberikan informasi kepada siswa tentang materi yang akan mereka pelajari, tujuan pembelajaran dan  pemberian motivasi agar siswa tertarik pada materi.
b.     Guru membentuk siswa kedalam kelompok yang sudah direncanakan.
c.     Mensosialiasakan kepada siswa tentang modell pembelajaran yang digunakan dengan tujuan agar siswa mengenal dan memahamimya.
d.    Guru memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.
2.
Tahap pengembangan
a.     Guru mendemonstrasikan konsep atau keterampilan   secara  aktif dengan menggunakan alat bantu atau manipulatif lain.
b.     Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) sebagai bahan diskusi kepada masing-masing kelompok.
c.     Siswa diberikan kesempatan untuk mendiskusikan LKS bersama kelompoknya.
d.    Guru memantau kerja dari tiap kelompok dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan.
3
Tahap penerapan
a.    Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal yang ada dalam LKS dengan waktu yang ditentukan, siswa diharapkan bekerja secara individu tetapi tidak menutup kemungkinan mereka saling bertukar pikiran dengan anggota yang lainnya.
b. Setelah siswa selesai mengerjakan soal lembar jawaban, kemudian dikumpulkan untuk dinilai.

Keuntungan dan kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut Roestiyah (2001: 17), yaitu :

1.    Keuntungan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu:
  • Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan bertanya dan membahas suatu masalah.
  • Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih intensif mengadakan penyelidikan mengenai suatu masalah.
  • Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan berdiskusi.
  • Dapat memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai individu dan kebutuhan belajarnya.
  • Para siswa lebih aktif bergabung dalam pelajaran mereka dan mereka lebih aktif dalam diskusi.
  • Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa menghargai, menghormati pribadi temannya, dan menghargai pendapat orang lain.

2.    Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu:

Kerja kelompok hanya melibatkan mereka yang mampu memimpin dan mengarahkan mereka yang kurang pandai dan kadang-kadang menuntut tempat yang berbeda dan gaya-gaya mengajar berbeda.

Sunday, August 14, 2011

smp kelas VII IPA-Biologi


berikut RPP yang saya buat saat saya melaksanakan KKN PPL di sebuah SMP di Jogja yaitu SMP N 1 Seyegan.. semoga dapat bermanfaat bagi semua. saya tunggu saran kritiknya, maklum masih anak bawang..^^
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
[RPP]

 IDENTITAS
1.      SMP                                  :           SMP N 1 Seyegan
2.      Mata pelajaran                   :           IPA ( Biologi )
3.      Kelas                                 :           VII
4.      Semester/Th Pelajaran       :           Gasal, 2011/2012
5.      Materi Pokok                    :           Gejala alam
6.      Alokasi Waktu                  :           2 x 40 menit ( 1 x pertemuan )

A.     Standar Kompetensi

5. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan

B.      Kompetensi Dasar

5.1  Melaksanakan pengamatan objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotic dan abiotik.

C.     Indikator 

1.   Menjelaskan gejala alam biotik dan abiotik.

D.    Tujuan Pembelajaran          

1.      Peserta didik dapat menjelaskan gejala alam biotik dan abiotik melalui studi pustaka.
2.      Peserta didik dapat melaporkan hasil pengamatan tentang komponen biotik dan abiotik dengan jujur, cermat dan teliti.

E.       Materi Pembelajaran

Gejala Alam biotik dan abiotik

F.        Metode Pembelajaran

1.      Model       :     Kooperatif Learning ( CL ) dan Direct Leraning ( DI )
2.      Metode     :     diskusi kelompok, tanya jawab, Observasi





G.         Langkah   Langkah  Kegiatan


NO
KEGIATAN GURU
KEGIATAN PESERTA DIDIK
WAKTU
1
Pembukaan
- salam dan doa  (nilai yang ditanamkan: taqwa).
-Mengecek kehadiran peserta didik (nilai yang ditanamkan: disiplin).
apersepsi
“ di sekitar mu  ada benda hidup dan tidak hidup, contoh dari benda hidup adalah tumbuhan dan benda mati adalah batu.”

Motivasi
-       Guru mengajukan pertanyaan : Apakah kalian mengetahui gejala-gejala alam ?

-       Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti
eksplorasi
-        Guru menjelaskan materi gejala alam secara jelas.

-        Guru mengajak peserta didik untuk keluar kelas, mengamati obyek biotik dan abiotik yang ada di sekitar kelas dan mencatatnya dalam LKS kegiatan 1.







elaborasi
-        Guru meminta peserta didik untuk membacakan hasil pengamatan yang dilakukan.


-        Guru mengajak peserta didik untuk mengerjakan LKS kegiatan 2 dan berkeliling kelas memeriksa setiap aktivitas peserta didik

-        Guru meminta perwakilan peserta didik untuk membacakan hasil diskusi/ jawaban LKS

Konfirmasi
-          Guru memberikan penghargaan kepada peserta didik yang berani membacakan hasil jawaban LKS
-          Guru memberikan informasi tambahan untuk melengkapi jawaban peserta didik tentang materi gejala alam dan metode ilmiah..
Kegiatan Penutup
-        Guru dan peserta didik membuat rangkuman hasil pembelajaran

-        Guru memberikan tugas rumah untuk mempelajari materi berikutnya dan mengerjakan soal dalam LKS.

Salam


Peserta didik menjawab salam dan berdoa

Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru






Peserta didik menjawab pertanyaan motivasi yang diberikan guru.

Peserta didik mendengarkan tujuan  pembelajaran yang disampaikan guru


Peserta didik mendengarkan materi yang disampaikan guru dengan tenang.

Peserta didik keluar kelas dengan tenang dan mengamati obyek yang ada di sekitar kelas dengan teliti yang menunjukkan kebesaran Tuhan sang maha pencipta.
Peserta didik mencatat hasil jawabannya pada LKS kegiatan 1 dengan berfikir kritis dan logis.


Peserta didik dengan mengacungkan jari menjawab pertanyaan hasil pengamatan.

Peserta didik mengerjakan LKS dengan berdiskusi dengan teman sebangku.


Peserta didik yang bersedia membacakan hasil jawabanya dengan tepat.






Peserta didik mencatat dan memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru.



Peserta didik bersama guru membuat rangkuman

Peserta didik mencatat dan mendengarkan tugas yang diberikan guru dengan seksama.

Salam

5


















70










































5’










H.    Sumber Belajar

Buku Guru :
1.   Wasis dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VII, Jakarta: Pusdiknas.
2.   Istamar Syamsuri. 2007. IPA Biologi. Jakarta ; Erlangga.
3.   Internet
4.   LKS Prestasi Sembada IPA Biologi
Buku Peserta didik :
1.      Wasis dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VII. Jakarta; Pusdiknas.
2.      LKS Prestasi Sembada IPA Biologi

Media : Buku SMP kelas VII, LKS, Lingkungan ( tumbuhan, batu, tanah )

I.       Penilaian Hasil Belajar

             1.  Teknik Penilaian    : 
                         -  tes tertulis
                         -  Penugasan
 2.  Bentuk Instrumen :
-       Tes uraian
3.  Contoh Instrumen :
        -  sebutkan contoh gejala alam biotic dan abiotik !

Lembar observasi untuk menilai kinerja peserta didik ketika melakukan Kegiatan Penyelidikan :
No
Aspek yang dinilai
Dilakukan
Tidak dilakukan
1
Mengamati lingkungan dengan teliti


2
Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel dengan rapi


3
Melaporkan hasil pengamatan dengan cermat